Tentang BLOG

Blog ini sendiri banyak berisi tentang sejarah perjuangan dan kemegahan kesultanan aceh di masa lampau, kisah pejuang aceh yang sangat perkasa, sejarah sejarah kesultanan lainnya di nusantara serta kisah medan perang yang jarang kita temukan. semoga bisa menjadi motivasi bagi kita bersama untuk terus menggali sejarah dan untuk menjadikan sejarah sebagai motivasi dalam kehudupan kebangsaan kita.

Senin, 04 November 2013

SEKELIBAT KISAH NEGERI SEUNAGAN (KERAJAAN SEUNAGAN)



 Orang yang pertama menjadi Raja di Seunagan adalah Meurah Djereunang, anak dari Meurah Mesir, cucu dari Meurah Ishak, piut dari Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Syah yang datang dari Meureudu. Monyangnya adalah Meurah Syahrial Salman. Meurah Djereunang (Meurah Sulaiman), dialah yang disebut dengan Teuku Meurah Seudang Geut, di antar oleh gajah ke hulu sungai Seunagan dari Lingga melalui gunung yang dinamakan Gunung Seunagan (Gunung Sedang Geut).
gambar .1 silsilah raja raja seunagan


Beliau beristirahat bersama adiknya, Cut Meurah Puteh sambil makan dan menjemur emas urai didalam kulit kambing, emas itu adalah pemberian Pari waktu mereka sampai di Paya Laloe, secara kebetulan ketika adiknya sedang makan, ada orang yang melihat dan segera mengabarkan kepada Teuku Dikulu yang Ianya lebih dulu datang ke negeri tersebut untuk menangkap emping beusoe, yang ingkar dan tidak bersedia membayar pajak kepada Sultan.

Teuku Dikulu mengirim utusannya agar kedua bersaudara dapat datang ke tempat kediamannya. Setelah makan ikan panggang yang gagang di tancap ke tanah, maka ikan panggang itu tumbuh hingga sekarang di sebut kayu panggang Teuku Seunagan (berada di punggung Gunung Seunagan). Meurah Djereunang kawin dengan anak gadis Teuku Dikulu yang bernama Cut Bungong.

Dialah raja yang Pertama memerintah negeri tersebut. Pengangkatannya dilakukan oleh Sultan Ahmad, setelah Sultan Djamalul’Alam di makzulkan.

Meurah Djereunang (Meurah Sulaiman) atau Teuku Sedang Geut wajahnya gagah menawan, maka berdo’alah orang waktu mereka kawin agar negeri Sedang Geut semua hingga sekarang tidak ada yang kaya berlebihan dan tidak ada pula yang miskin, semua berkecukupan dan tidak ada yang mengemis.

Negeri-negeri tersebut dinamakan Nanggroe Meutuah, raja adil dan pemurah, serta rakyatnya patuh dan tidak banyak tingkah, saudara Meurah Djereunang bernama Cut Meurah Puteh Ghaib, menurut cerita ianya hilang waktu badai melanda rumahnya. Orang-orang pernah bermimpi bertemu Cut Meurah Puteh yang cantik jelita.

Anak cucu Meurah Djereunang yang memimpin negeri adalah:

Teuku Meurah Maga
Teuku Meurah Tahat
Teuku Keujreun Meurah Peuseuwien
Teuku Keujreun Meurah Cut Andi
Teuku Keujreun Meurah Cinde
Teuku Keujreun Meurah Cut Banta
Teuku Keujreun Meurah Sabil
Teuku Keujreun Meurah Puteh
Teuku Keujreun Meurah Johan Syah
Teuku Keujreun Meurah Ben Abbaih, yang terakhir.

Kaum perempuan yang pernah memimpin negeri Seunagan, yaitu:

Cut Awan, memerintah sementara untuk mendampingi keponakannya Teuku Keujreun Cut Banta, disebut juga Teuku Ben, yang masih kecil belum dewasa.
Cut Nagan, atau disebut juga Cut Pudoe, sebelum sepupunya Teuku Meurah Puteh dewasa.

Teuku Keujreun Meurah Usman pernah memegang tampuk pemerintahan, sementara keponakannya Teuku Keujreun Meurah Abbaih belum dewasa. Ada lima belas keturunan mereka yang menjadi pemimpin Negeri Seunagan.

Adapun raja-raja di Seunagan dibolehkan memakai kulah kama yang terbuat dari emas, menyerupai tempurung berukir mamakai puncak dan juga Are Nukat di Seunagan lebih besar dari Are (bambu) di negeri lain di aceh. Juga kue Kekarah (Juada) di Seunagan lebih besar dari tempat lain dan begitu pula dengan akat kampaknya, mereka telah meninggalkan hasil karya bagi anak cucunya, yang sekarang dipergunakan dan dinikmati hasilnya.

Deumikian Cut Meurah Nilawati penyusun adat istiadat Aceh negeri Seunagan tanggal 5 Okteber 1993.

Jeuram, 03 Juni 2013

Di kutip kembali oleh,

T. FIRSAL T. RAJA ANSARI

Pewaris/cucu kandung dari Teuku Ben Seunagan (Raja Terakhir Seunagan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar